Minggu, 15 Maret 2015

Galeri Siswa-Siswi Kelas 3 SDI AN-NUR Bungur

Kelas 3 dalam sebuah sekolah setingkat SD/MI merupakan masa-masa terpenting yang terjadi pada diri seorang bocah di masa sekolah. Masa ini adalah masa transisi, yaitu sebuah fase yang merupakan tonggak awal perubahan pola berfikir dan perilaku anak dari kekanak-kanakan (kelas 1-2) kearah perilaku yang lebih dewasa. Secara logika cara berfikir mereka juga berangsur-angsur mengalami perkembangan jika dibandingkan dengan kelas sebelumnya, meskipun belum dapat dikategorikan matang sepenuhnya. Oleh sebab itu perlu adanya bimbingan & pemantauan  intensif pada fase ini sebagai upaya pembentukan pondasi yang kuat dan tangguh bagi perkembangan karakter mereka. Dengan demikian diharapkan kelak di kelas berikutnya (kelas 4, 5 & 6) mereka telah siap menghadapi segala tantangan maupun rintangan yang ada di setiap mata pelajarannya dengan langkah pasti & percaya diri.

Namaku adalah ALI MAS'UD, S.Pd.I. Anak-anak di SDI AN-NUR Bungur biasa memanggilku dengan sebutan Pak Ali.  Aku masuk sebagai staf pengajar di sekolah ini pada bulan November 2011. Sejak masuk kali pertama di sekolah ini aku telah dipercaya menjadi guru di kelas 3. Pada awalnya terasa berat juga amanah ini ku-emban, apalagi kala itu aku masih awam dalam dunia pendidikan. Namun dengan berbekal optimisme tinggi & rasa percaya diri yang kumiliki, akhirnya semua dapat kuatasi. Beragam suka & duka selama menjadi guru di kelas 3 ini telah kualami. Mulai dari pujian, cemo'ohan, hinaan, hingga rasa simpati yang tulus wali murid pernah kurasakan. Bagiku semua itu adalah bagian dari lika-liku perjalanan yang harus kulalui dalam menapaki dunia pendidikan.

Meskipun statusku masih sebagai seorang guru yang masih hijau, namun tak pernah menjadikanku merasa minder di hadapan para guru seniorku. Justru dari mereka aku bisa belajar lebih banyak tentang seluk beluk dunia pendidikan. Sebagai guru kelas 3 aku selalu berusaha agar bisa menjadi panutan bagi murid-muridku, karena seorang anak biasanya cenderung meniru orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya. Tahap pertama yang kulakukan sebelum menginjak ke materi pelajaran di kelas adalah mengupayakan kedekatan emosional dengan anak-anak. Dalam mengelola kelas aku selalu berpegang pada azaz yang ada dalam Buku Quantum Teaching karya Bobby De Porter & Mark Reardon yang menyarankan guru agar berusaha lebih dekat dengan muridnya dengan cara "Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka." Selain itu kita juga harus ingat bahwa "Sejauh kita memasuki dunia siswa, maka sejauh itu pula pengaruh yang kita miliki di dalam kehidupan mereka." Dengan berpedoman pada hal itu Alhamdulillah aku berhasil membuat muridku dekat dengan gurunya. Jika mereka sudah dekat dengan gurunya maka akan sangat memudahkan bagi sang guru dalam mendidik, membimbing dan mengarahkannya.

Dalam mendidik murid-muridku di kelas 3 aku mencoba untuk memadukan karakter guru zaman dahulu dengan guru masa kini. Di satu sisi aku harus tegas & keras seperti guru zaman dahulu, tetapi di sisi lain harus dekat dan akrab layaknya seorang sahabat. Kompilasi antara dua buah karakter berbeda namun jika dipadukan akan terasa sangat banyak manfaatnya. Salah satu karakter utama yang ingin kutanamkan pada murid kelasku adalah disiplin, jujur & berani. Akan sangat senang & bangga sekali perasaan ini jika melihat murid-muridku mempunyai karakter kritis & pemberani. Apalagi disaat gurunya tanpa sengaja melakukan kesalahan mereka mengingatkannya. Aku ingin agar mereka tumbuh menjadi generasi yang aktif-kreatif, bukan generasi yang pasif dan miskin ide-ide solutif.

Selain itu aku juga ingin menanamkan nilai-nilai etika sedari dini agar mereka mampu mempertahankan tradisi budaya ketimuran yang kini hampir punah ditelan zaman. Di sini kulakukan dengan membiasakan mereka menggunakan Bahasa Jawa (Krama Inggil) dalam pergaulan sehari-hari di luar jam pelajaran. Dengan demikian mereka dapat menjaga sopan santun dalam pergaulan dengan sesamanya, terutama dengan guru & orang tuannya. Dengan menerapkan tata Bahasa Jawa (Krama Inggil) yang baik & benar aku berharap agar mereka tumbuh menjadi sosok pribadi yang sopan, halus & lemah lembut dalam kehidupan.

SDI AN-NUR Bungur yang berdiri pada tahun 2006 ini dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan. Jumlah siswa di kelas 3 pun juga demikian. Saat saya masuk kali pertama jumlah siswanya hanya 13 orang saja. Namun pada tahun-tahun berikutnya  kian bertambah juga. Adapun rincian jumlah siswa tersebut sebagai berikut:
  • Tahun pelajaran 2011/2012, jumlahnya 13 orang (8 laki-laki & 5 perempuan).
  • Tahun pelajaran 2012/2013, jumlahnya 27 orang (16 laki-laki & 11 perempuan).
  • Tahun pelajaran 2013/2014, jumlahnya 23 siswa (11 laki-laki & 12 perempuan).
  • Tahun pelajaran 2014/2015, jumlahnya 25 siswa (10 laki-laki & 15 perempuan).
Berikut ini foto-foto kelas 3 yang berhasil kuabadikan sejak kali pertama saya menjadi guru kelas 3 di SDI AN-NUR Bungur:

Loggo SDI AN-NUR Bungur

Kekompakan Kelas III tahun Pelajaran 2011/2012

Kekompakan Kelas III Tahun Pelajaran 2012/2013





Kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas III Tahun Pelajaran 2014/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar